Judul : Assalamualaikum STOPPP,,,,BUNDA WAJIB BACA INI !! AWAS Bahaya Minum Air Putih Bagi Bayi !!! Bantu Bagikan Agar anak indonesia tetap sehat Waalaikumsalam
link : Assalamualaikum STOPPP,,,,BUNDA WAJIB BACA INI !! AWAS Bahaya Minum Air Putih Bagi Bayi !!! Bantu Bagikan Agar anak indonesia tetap sehat Waalaikumsalam
Assalamualaikum STOPPP,,,,BUNDA WAJIB BACA INI !! AWAS Bahaya Minum Air Putih Bagi Bayi !!! Bantu Bagikan Agar anak indonesia tetap sehat Waalaikumsalam
Selain ASI, banyak orangtua berikan air putih pada si kecil yang masihlah berusia 0-6 bln.. Tak tahu usai menyusui maupun di beberapa waktu yang lain. Walaupun sesungguhnya, rutinitas itu demikian salah karena berisiko menyebabkan bermacam dampak kesehatan. Berikut 4 bahaya jika bayi diberi air putih berdasarkan info Dr. Utami Roesli, Sp. A., MBA., CIML, IBCLC, dari Sentra Laktasi Indonesia :
Infeksi bakteri
Pemberian air putih pada bayi 0�6 bln. berisiko buat bayi terinfeksi bakteri apabila air yang dipakai tercemar. Utami sendiri pernah mempunyai pengalaman, pasiennya yang berusia sekitaran 1 bln., ibunya melaporkan apabila bayinya sering buang air besar hingga belasan bahkan sebagian puluh kali dalam sehari. Ibunya mengira anaknya mencret karena penyakit, sampai yang awal mulanya diberi ASI, lalu diberikan juga air putih dan susu formula. Pada akhirnya bayi yang semula
mencret normal
jadi pencernaannya terinfeksi bakteri.
Hal semacam ini di kenali dari feses bayi yang mempunyai kandungan darah. Kemungkinan besar, infeksi itu terlihat karena mengkonsumsi air putih yang didapatkan ibunya. Terutama apabila perlengkapan minumnya tidak higienis, juga langkah memasaknya tidak pas dan sudah tercemar bakteri.
Ganggu otak bayi
Ginjal bayi 0-6 bln. belum berperan dengan baik, sampai apabila ia diberi air putih jadi air seni akan membawa serta elektrolit dalam darah, misalnya natrium, yang sesungguhnya berguna untuk tubuh. Apabila kekurangan zat.
itu, bayi berisiko alami kejang. Semakin banyak elektrolit yang �terbuang�, makin banyak kemungkinan negatif yang dapat dihadapi. Alhasil, apabila bayi mengeluarkan banyak elektrolit dari semua organ tubuhnya, baik jantung, ginjal atau paru, temasuk otak, jadi aktivitas otak dapat terganggu. Gejalanya, bisa berupa suhu tubuh rendah hingga kejang-kejang.